SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Jumat, 17 Februari 2023

Google oh Google...

Diakui atau tidak sudah beberapa tahun ini, sejak pandemi google terlihat memang lebih "care" ke dunia pendidikan. Google selangkah lebih maju dari platform lain yang serupa dalam menyediakan berbagai teknologi yang bisa dipakai dalam dunia pendidikan, google menyebutnya pembelajaran abad 21, semua berbasis teknologi. Ada Google Workspace For Education (GWFE), atau kita menyebutnya pintu kemana saja (titik 9), penyediaan akun edukasi bagi guru dan murid yang memiliki akses premium ke berbagai platform aplikasi google. Ada kerjasama pengadaan perangkat chromebook untuk sekolah, dimana chromebook ini sepenuhnya hanya bisa di akses dengan akun google.

Tidak cukup hanya menyediakan aplikasi dan perangkatnya, google juga melakukan sertifikasi untuk para pendidik agar diakui sebagai pendidik bersertifikasi google atau Google Certified Educator (GCE), level 1 dan 2. Artinya google juga menyiapkan sumber daya manusia nya. Apalah artinya teknologi, tanpa bisa menggunakannya. Hanya akan menjadi barang usang tak terpakai di dalam lemari.

Microsoft belakangan tidak mau kalah, mereka juga punya program dibidang pendidikan, misalnya menggratiskan office 365, yang seharusnya berbayar, sekarang bisa diakses gratis untuk guru dan pelajar, Microsoft 365 Education. Belum lama ini juga Microsoft membuat program Microsoft Certified Educator (MCE), dalam program beasiswa Orbit Guru Merdeka, berkerjasama dengan kemendikbud. Tapi, lagi-lagi gaung nya belum semasif google.

Tapi, kita juga harus sadar, bahwa paltaform ini bukan non profit, tapi platform bisnis. Jadi, tidak heran jika semua yang dilakukan juga tentunya as a bussines. 

Jangan sampai ketergantungan kita dengan google dimanfaatkan untuk meningkatkan value tranksaksi keuntungan bisnis mereka. Misalnya, sekarang perlahan akses premium dengan kapasitas unlimited akun edukasi untuk google drive mulai di kurangi, menjadi hanya 100 gb saja. Untuk google meet, semula bisa menampung hingga 1000 peserta, sekarang hanya 100 saja, ini berlaku untuk semua akun edukasi yang fundamental. Bukan tidak mungkin nanti, setelah kita terbiasa dengan akses premium yg disediakan, dikemudian hari justru menjadi berbayar dan mau tak mau kita harus rela merogoh kocek lebih dalam, untuk sejumlah akses tersebut. Apakah itu mungkin? dalam bisnis, semuanya menjadi mungkin😁