SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Selasa, 08 Agustus 2023

BAJI*GAN YANG TOL*L

Yang sedang hangat dibicarakan baji*gan yang tol*l.

Banyak sekali kata-kata yang sudah kita tidak gunakan dalam keseharian kita. Kita tidak menggunakan kata anak cacat, kita gunakan kata difabel. Kita tidak mengatakan anak autis, kita mengatakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kita tidak menyebut orang yang membantu atau bekerja dirumah kita sebagai jongos, babu, kita menyebut mereka pegawai atau ART.

Dalam peradaban ini, nenek moyang kita dulu hidup di dalam gua, kemudian ketika mereka keluar, semua orang yang dilihatnya di luar itu dianggapnya sebagai lawan. Peradaban ini bergerak terus sampai kemudian kita mengenal bahasa, kita sekolah, kita mulai hidup menetap dan kemudian kita membuat perencanaan, kita mengenal Tuhan dan akhirnya agama muncul ditengah peradaban, mengajarkan kita kata-kata yg halus lembut dan indah.

Guru-guru PAUD susah payah mendidik anak-anak dengan diksi-diksi yg positif, jangan berkata kotor, jangan berkata kasar, jangan mengolok-olok, dengan harapan Indonesia kedepan memiliki generasi yang lebih beradab dalam bertutur kata di ruang-ruang publik.

Soal hak, semua orang memang punya hak masing-masing. Selama masih berada di tempatnya, hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain, bedakan antara hak anda di ruang publik, dan hak anda di ruang private.

Contohnya merokok. Saya yakin itu adalah hak. Tidak seorangpun kecuali keluarga dan orang-orang yang bergantung hidupnya pada perokok boleh melarang orang untuk merokok. Tetapi ketika merokok di tempat umum, hak itu jadi tidak aman untuk orang lain. “Tolong ya mas, merokoknya di ruang merokok, atau menggunakan helm full face saja biar asapnya tidak terhirup oleh saya“. Gimana kalau perokok menjawab, “Ya situ saja jangan hirup asap saya kalau memang tidak suka bau asap“. Kira-kira anda mau langsung mengajak adu hantam tidak?

Contoh lain, memainkan musik adalah hak. Tetapi ketika bertetangga, genjrang-genjreng di jam dua pagi di depan rumah orang, kira-kira akan membuat tidur orang terganggu tidak? Gimana kalau ketika ditegur si penggitar menjawab “Tolong ya Bu, kalau memang tidak suka dengan suara gitar saya, ibu jangan dengerin suaranya, gitar- gitar saya kok ibu yang repot“. Kira-kira si ibu akan melempar sandal atau pot bunga tidak? Kalau bermainnya di dalam kamarnya sendiri, di studio musik kedap suara, saya kira volume sebesar apapun tidak akan jadi masalah. Minimal tidak jadi masalah untuk orang lain.

Begitu juga dengan memaki, jika ingin dikatakan hak, ya terserah anda mau memaki sepuasnya di kamar anda, di puncak gunung atau di tengah laut sekalipun, tidak ada yg melarang. Tapi ketika makian itu anda bawa di ruang publik, didengar banyak orang, anak-anak remaja dan orang tua, maka akan menjadi tidak aman bagi orang lain, orang lain juga mempunyai hak untuk mengoreksi nya. Lagi-lagi Ini bukan perkara suka dan tidak suka.

Setelah semua jejak peradaban yang bangsa ini telah lalui untuk jadi bangsa yg lebih beradab dalam bertutur kata, lalu tiba-tiba muncul seseorang yang seolah-olah baru keluar dari goa, tidak beragama, lantas bebas ngomong seenaknya jidat nya, menyerang orang lain dengan diksi-diksi purba yg sudah lama kita tinggalkan : baji*gan, tol*l, du*gu, dst. Lalu kita diam, menganggap nya biasa saja sebagai diksi sehari-hari? Permakluman semacam ini akan sangat berbahaya dan merusak keadaban dalam bertutur kata yang dengan susah payah telah kita bangun, bahkan sejak anak kita mulai pandai berbicara.

Minggu, 28 Mei 2023

WATAK DASAR ORANG MEKKAH

Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Mekkah mempraktekkan banyak sekali prilaku buruk. Namun, seburuk-buruknya mereka, tetap saja ada sisi-sisi positif yang dimiliki.  Mereka, misalnya, memiliki watak dasar dermawan, menjunjung persahabatan, lapang dada, berani, memiliki harga diri sehingga siap menanggung resiko dan memikul tanggung jawab, membela kaum lemah, mudah memaafkan dalam keadaan mampu membalas, tabah, dan terbuka.

Watak berani menanggung resiko menyebabkan masyarakat Mekkah tidak mengenal kemunafikan. Di kota ini tidak ada orang munafik. Orang dengan sifat buruk yang satu ini baru dikenal setelah kaum muslimin hijrah ke Madinah. 

Karena wataknya ini pula, orang-orang Mekkah tidak terbiasa berpura-pura. Itulah sebabnya kenapa Ammar Ibn Yasir dan keluarganya tetap kokoh mempertahankan keyakinan mereka terhadap kebenaran Islam sekalipun mereka, untuk itu, harus menanggung siksaan fisik yang sangat berat. Sikap yang sama ditunjukkan pula oleh Bilal dan sejumlah orang muslim generasi pertama lainnya. Padahal, dalam kondisi menanggung derita seperti itu, Allah mengizinkan mereka untuk berpura-pura kembali kepada agama lama selama itu tidak dibarengi dengan pembenaran hati.

Orang-orang Mekkah pada dasarnya juga sangat teguh memegang janji. Mereka rela mengorbankan apapun, termasuk mengorbankan nyawa, agar janjinya terpenuhi, apalagi jika janji itu adalah ijarah, yaitu janji memberi jaminan keamanan kepada seseorang selama yang bersangkutan berada di Mekkah. Karena itulah mereka sangat menyesali tindakan Banu Bakr, sekutu mereka, yang menyerang Banu Khuza'ah, sekutu Nabi (saw). Padahal, ketika itu, orang-orang Mekkah dan sekutunya terikat dalam perjanjian Hudaibiyyah dengan Nabi (saw) dan sekutunya, yaitu perjanjian gencatan senjata dan perdamaian. 

Karena pelanggaran Banu Bakr itu, Abu Sufyan, pemimpin Mekkah, sampai datang sendiri ke Madinah membawa mandat penuh untuk memperpanjang perjanjian. Nabi (saw) dan para sahabat menyambut kehadiran Aba Sufyan dengan "dingin" sehingga ia merasa begitu terhina. Namun, pemimpin orang-orang musyrik itu tidak dapat berbuat apa-apa selain menyesali, lalu menerima kenyataan bahwa perjanjian Hudaibiyyah telah batal dan tidak dapat lagi diperpanjang. 

Bandingkanlah sikap Abu Sufyan, pemimpin orang-orang musyrik Mekkah itu, dengan sikap orang-orang Yahudi yang tinggal di dalam atau di sekitar kota Madinah. Melanggar dan mengkhianati perjanjian-perjanjian yang mereka buat sendiri adalah sesuatu yang "sangat biasa."

Keharusan memegang teguh janji, dengan siapapun perjanjian itu dilakukan, dan tidak menjadi pihak yang pertama membatalkannya adalah ajaran Islam!

Berkenaan dengan watak teguh memegang janji ini, ada sebuah kisah menarik yang terjadi di pertempuran Badar. Diriwayatkan bahwa, dalam pertempuran monumental itu, Bilal berusaha keras membunuh musuhnya, Umayyah Ibn Khalaf. Umayyah adalah mantan majikan yang pernah menyiksanya saat di Mekkah dahulu. "Tidak usah aku selamat jika Umayyah selamat!," demikian tekad Bilal. 

Saat Bilal, di tengah kecamuk perang, melihat Umayyah, ia pun segera mengejarnya, dibantu oleh sejumlah pemuda Anshar. Menyadari bahwa dirinya dalam bahaya, Umayyah lari menghindar. Kejar mengejar itu disaksikan oleh Abdul Rahman Ibn 'Auf, salah seorang sahabat Nabi saw. yang, di masa lalu, pernah berjanji saling membela dengan Umayyah Ibn Khalaf. 

Ingat dengan janjinya itu, 'Abdul Rahman segera berlari. Ia bermaksud melindungi Umayyah. Ketika Umayyah terjatuh karena tidak kuat berlari, 'Abdul Rahman menjatuhkan diri ke atas tubuhnya, melindungi tubuh itu dari tebasan pedang Bilal dan sejumlah pemuda Anshar itu. Namun, para pengejar Umayyah berhasil menikam tubuhnya dari bawah. Umayyah tewas dan 'Abdul Rahman pun terluka.

'Abdul Rahman Ibn 'Auf tidak bermaksud membela rekannya dalam kebatilan. Ia hanya ingin memenuhi janjinya dahulu. Jika Umayyah selamat, ia masih dapat menangkap dan membawanya ke hadapan Nabi (saw). Bilal pun tidak bersalah karena, saat itu, pertempuran sedang berkecamuk dan tidak ada larangan dari Nabi (saw) untuk membunuhnya.

--------

Membaca Ulang Sirah Nabi saw. Tentang Watak Dasar Orang Mekkah

Selasa, 09 Mei 2023

KRIMINALISASI ULAMA

Ini baru namanya Kriminalisasi Ulama (Hanya untuk Bacaan 18 Tahun ke atas). Yang tidak kuat, bisa jangan dilanjutkan bacaannya ya.

Ini sedikit cuplikan yg diambil dari kitab Tarikh nya Imam Thabari dan Imam Suyuthi :

1. Khalifah al-Manshur memerintahkan untuk mencambuk Imam Abu Hanifah ketika menolak diangkat menjadi hakim, memenjarakannya hingga wafat di penjara. Dikatakan bahwa Imam Abu Hanifah wafat karena diracun akibat telah berfatwa membolehkan memberontak melawan Khalifah Ja'far Al-Manshur.

2. Menurut Imam Suyuthi, Imam Malik mengeluarkan fatwa bahwa boleh keluar memberontak terhadap Al-Manshur mengingat kekejaman yang dilakukannya. Gubernur Madinah kemudian menangkap dan mencambuk Imam Malik akibat fatwa itu.

3. Kekejaman terhadap Ulama tidak berhenti pada dua nama besar Imam Mazhab ini, tetapi juga menimpa Ulama lainnya, yaitu Sufyan At-Tsauri dan Abbad bin Katsir. Yang pertama adalah seorang ahli fikih ternama, dan yg kedua seorang periwayat hadits. Hampir saja keduanya menemui ajal saat Abu Ja'far Al-Manshur menunaikan Ibadah Haji. Namun demikian, Sufyan dan Abbad selamat, meski sudah dimasukan dalam penjara dan menunggu waktu eksekusi. lmam Suyuthi menuturkan, "Namun, Allah tidak memberi kesempatan Khalifah sampai di Mekah dengan selamat. Dalam perjalanan, dia sakit dan meninggal. Allah telah mencegah kekejamannya terhadap kedua ulama itu"

4. Fitnah juga pernah menerpa Imam Syafi'i, hingga dia diseret dengan tangan terantai menuju tempat Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad dan terancam hukuman mati. Namun demikian, Imam Syafi'i berhasil menyampaikan pledoi yang luar biasa, yang membuat Khalifah melepasnya. Pada saat itulah Imam Syafi'i bertemu dengan Syekh Muhammad bin Hasan Al-Syaibani, seorang murid dari Imam Abu Hanifah. Selanjutnya, mulailah Imam Syafi'i belajar pada ulama hebat ini.

5. Khalifah Al-Makmun memerintahkan agar dikumpulkannya para ulama dan diinterogasi apakah mereka berpendapat Al-Qur'an itu qadim atau makhluk. Siapa yang menjawab bahwa Al-Qur'an itu makhluk, amanlah ia. Sebaliknya, siapa yang menjawab bahwa Al-Qur'an itu qadim, habislah ia disiksa. Surat lengkap Khalifah Al-Makmun kepada Ishaq bin Ibrahim yang memulai mihnah ini bisa dibaca di Tarikh Thabari, Juz 8, hlm. 361

6. Kebijakan Khalifah Al-Makmun diteruskan oleh Khalifah selanjutnya. Imam Ahmad bin Hanbal ditangkap dan diperintahkan untuk dicambuk oleh Khalifah Al-Mu'thasim karena bertahan bahwa Al-Qur'an itu qadim.

7. Ibn Sikkit, seorang ahli sastra arab yang menjadi guru kedua putra Khalifah Al-Mutawakkil, diinjak perutnya hingga wafat. Imam Suyuthi mencatat ada riwayat lain yang mengatakan bahwa Al-Mutawakkil memerintahkan pengawalnya mencabut lidah Ibn Sikkit hingga wafat. Ibn Sikkit dituduh sebagai Rafidhah.

8. Imam Buwaithi, salah seorang murid terkemuka Imam Syafi'i, wafat di penjara dengan tangan terikat akibat tidak lolos ujian keyakinan (mihnah) pada masa Khalifah Al-Watsiq. Dia bertahan dengan argumentasi bahwa Al-Qur'an itu qadim.

9. Imam Suyuthi melaporkan dalam kitabnya, Tarikh Al-Khulafa, bagaimana kepala Ahmad bin Nashr Al Khuza'i dipenggal oleh Khalifah Al-Watsiq dan kemudian dikirim ke Baghdad sementara tubuhnya diperintahkan untuk digantung di gerbang Kota Samarra. Lantas, masih menurut catatan Imam Suyuthi, Khalifah tinggalkan tulisan yang tergantung di telinga Khuza'i, "inilah Ahmad bin Nashr Al-Khuza'i yang membangkang mengenai kemakhlukan Al-Qur'an dan menganggap allah bisa dilihat kelak dengan mata kita. "Dia dieksekusi oleh Khalifah Al-Watsiq. Inilah siksaan Allah yang lebih awal dari neraka-Nya."

10. Imam Thabari melaporkan bahwa sekitar 29 orang pengikut dan keluarga Ahmad bin Nashr Al-Khuza'i juga diburu dan dimasukan ke penjara oleh Khalifah al-Watsiq, tidak boleh dikunjungi siapapun. Mereka dirantai dengan besi dan tidak diberi makanan. Tubuh Al-Khuza'i yang tanpa kepala itu digantung selama 6 tahun dan baru diturunkan setelah Khalifah Al-Watsiq meninggal. Kekejaman yang tak terhingga.

Demikian catatan ringkas akan kriminalisasi terhadap para ulama yg dilakukan Khalifah pada masa lalu. Ini fakta sejarah yang tidak bisa terbantahkan dan dicatat dalam kitab klasik yang mu'tabar, ditulis oleh orang-orang yang expert (ahli, pakar) banget, dibidang sejarah Islam, sangat otoritatif. Siapa yang berani bilang Imam Thabari dan Suyuthi berbohong? Tentu mikir sejuta kali dong.

Rabu, 05 April 2023

Perbedaan Para Ulama

Berbeda pendapat itu indah. Mujtahid-mujtahid kelas dunia, yang tidak diragukan lagi kapabilitas keilmuan nya saja, mujtahid mandiri, fatwa nya dijadikan landasan dalam bermazhab saja seringkali berbeda, bahkan terkadang "melawan arus", berbeda dengan pendapat Jumhur. Tapi mereka tetap saling menghargai kok.

Kalau soal kontroversi, ulama mana yang tidak dianggap kontroversial? Semua ulama pada masanya pernah dianggap fatwanya aneh dan kontroversial. Misalnya, Imam Syafi’i berbeda pandangan dengan mayoritas ulama ketika mengatakan anak hasil zina boleh dikawini oleh ‘bapak’nya. Ini pendapat yang bikin heboh. Atau bagaimana Imam Malik berpandangan anjing itu suci, dan tidak najis. Ini berbeda dengan pandangan jumhur ulama. 

Atau ada pendapat lain yang terkesan sepele tapi terdengar aneh. Kalau anda berbohong saat berpuasa, apakah puasa anda batal? Menurut Imam Dawud al-Zhahiri (mungkin namanya agak asing tapi beliau adalah salah satu pendiri Mazhab Zhahiri, yg kebetulan sudah tidak eksis lagi sampai sekarang, karena pengikut nya yang tidak ada.) , puasa anda batal. Menurut jumhur ulama, tidak batal. Apakah saat anda tersenyum ketika sedang shalat, shalat anda batal? Iya, batal, menurut Imam Abu Hanifah, dan tidak batal menurut jumhur ulama. 

Apakah kalau anda makan daging unta, wudhu anda batal? Iya, batal, menurut Imam Ahmad bin Hanbal, tapi tidak batal menurut jumhur ulama. Apakah kalau anda minum nabidz (selain dari perasan anggur) dan tidak mabuk itu hukumnya halal? Iya, nabidz itu halal pada kadar tidak memabukkan menurut Imam Abu Hanifah, tapi dinyatakan haram oleh jumhur ulama baik mabuk atau tidak. 

Apakah yang haram itu hanya daging babi saja atau semuanya termasuk lemak dan tulangnya? Jumhur bilang semuanya dari babi itu haram, tapi Imam Dawud al-Zhahiri bilang hanya daging (lahm) nya saja yang haram.

Contoh-contoh di atas bisa terus berlanjut, dan semua ulama mazhab pernah berbeda dengan jumhur ulama. Dengan kata lain, pendapat mereka dalam kasus-kasus tertentu dianggap aneh dan kontroversial. Namun bukan berarti mereka pantas untuk kita cerca atau cemooh.

Apa pernah Imam yang diselisihi pendapatnya sama Imam syafi'i lalu lantas nyalah-nyalahin Imam syafi'i? Sesat-sesatin Imam Malik? Atau kafir-kafirin Imam Ahmad bin Hanbal? Atau mau coba marah-marah sama Imam Abu Hanifah? Tidak, mereka tetap menghargai pendapat satu dan yg lain, kritik yang mereka lakukan konstruktif, ilmiah, dan tidak pernah menyalah-nyalahkan pendapat yang lain nya.

Wallaahu ta'ala a'lam..

Selasa, 07 Maret 2023

Jika ASN Bukan Takdirmu

Ada sebuah adagium terkenal yang berbunyi "jika memang bukan rezekimu, jangankan makanan yang belum disuap, makanan yang sudah di dalam mulut saja bisa keluar".

Status pekerjaan seseorang  mirip seperti rezeki yang ditakdirkan. Meskipun sudah diupayakan dengan segala daya dan upaya, namun jika takdir tidak menggariskan, maka sulit diwujudkan. 

Cerita ini saya awali dengan rangkaian cerita tentang sejarah seleksi CPNS/CASN. 

Reformasi besar-besaran rekrutmen CPNS (di kemudian hari disebut CASN, karena merujuk UU Nomor 5 Tahun 2014) dimulai pada tahun 2013 dengan terbitnya Permenpan RB No. 35 Tahun 2013. Pada saat itu, Tes Kemampuan Dasar/TKD (dikemudian hari disebut Seleksi Kemampuan Dasar/SKD) walaupun masih dilaksanakan secara hybrid atau campuran, antara Computered Assited test (CAT) dan Lembar Jawaban Komputer (LJK), tapi setidak nya ini menjadi tonggak awal perubahan besar dalam sejarah seleksi CPNS/CASN, dari seleksi yang sebelumnya, sepenuhnya menggunakan LJK. 

Saat itu, oleh Panselnas seleksi di tingkat Kementrian dan Lembaga sudah diwajibkan menggunakan CAT untuk Tes Kemampuan Dasar atau TKD, untuk daerah hanya diwajibkan bagi daerah dengan insfrastruktur yang siap untuk melaksanakan TKD dengan pola CAT. Bagi daerah yang belum siap, masih boleh menggunakan LJK.

2014, reformasi besar itu berlanjut. Seluruh Instansi, Kementrian, Lembaga dan Intansi daerah wajib melaksanakan TKD Dengan menggunakan CAT. Alasannya untuk meminimalisir celah Kecurangan. Selain skor nilai yang bisa dipantau secara real time, proses rekapitulasi penilaian yang sangat cepat, serta proses kelulusan peserta yang bisa diperkirakan langsung dengan mengkomparasi nya dengan nilai peserta lain/rival dalam unit penempatan yang sama. Great work!! Semua orang sekarang bisa menjadi PNS. Tidak ada lagi istilah orang dalam, uang dan kenalan.

Walaupun perbaikan reformasi rekrutmen CASN (PNS dan PPPK) terus dilakukan setiap tahun nya, tapi tetap saja ada bug system yang harus diperbaiki oleh Panselnas, dari mulai server yang selalu down saat pendaftaran, fenomena gugur masal pada pelaksanaan seleksi CPNS 2018 karena tingkat kesulitan soal di atas rata-rata, sampai kemudian insiden terbaru (2021), hacking system oleh oknum panitia daerah, yang belakangan setelah dilakukan audit digital forensik oleh Panselnas, diketahui modus nya adalah remote akses. 

Panselnas terus berbenah, dari mulai menambah kapasitas server yang sering down karena diakses oleh jutaan pelamar CASN setiap tahun nya, melakukan koreksi tingkat kesulitan soal secara menyeluruh, menggunakan face recognition untuk absensi agar menghindari joki, memidanakan oknum yang terlibat kecurangan untuk memberi efek jera, sampai memperbaiki bug system yang dikemudian hari akan semakin sulit untuk dilakukan kecurangan.

Kembali ke takdir. Lulus seleksi CASN lalu menjadi seorang ASN adalah pengabdian, dan itu merupakan hal yang membanggakan, tapi tidak lulus juga bukan hal yang memalukan, hanya takdir yang belum menggariskan. 

Ada cerita unik yang menegaskan bahwa apa yang kita kerjakan hanya pemenuhan ikhtiar dari setiap orang, dan ini jelas membantah paham yang menegasikan (menyangkal) hasil akhir dari setiap usaha manusia adalah takdirnya.

Yang pertama, adik dari mertua saya, atau paman dari istri saya. Kami sama-sama berjuang pada seleksi CPNS 2018, sama-sama lulus SKD dan SKB dengan peringkat pertama. Setelah dilakukan rekap nilai secara mandiri, beliau haqul yakin akan lulus, tapi apa yang terjadi, qadarullah, saat penetapan nama-nama CPNS yang lulus seleksi, beliau tidak termasuk. Ini terjadi karena peserta dengan peringkat kedua merupakan putri daerah atau orang dengan domisili yang sama dengan unit penempatan yang dipilih, misalnya : Kita Tinggal di Kota A, unit kerja yang dipilih atau penempatan juga berada di Kota A. Sesuai PermenPANRB Nomor 36 Tahun 2018, Putra/Putri daerah sesuai dengan domisili penempatan yang dapat menunjukan dokumen kependudukan yang menyatakan ia merupakan Putra/i daerah setempat berhak mendapatkan tambahan 10 poin pada nilai SKB. Walaupun pada tahun berikut nya, aturan afirmasi penambahan nilai 10 poin bagi Putra/i daerah ini dihapus karena dinilai merugikan peserta lain nya. 

Ini tentu mengejutkan bagi paman istri saya, yang saat itu memang agak sedikit miss (terlewat) dengan aturan ini, yang walaupun bagi saya ini bukan hal yang mengagetkan, (karena sudah membaca nya). Yang miris itu, justru profil saingan yang merupakan Putri daerah setempat itu, baru diketahui saat detik-detik terakhir pengumuman penetapan nama-nama peserta yang lulus seleksi CPNS 2018. Semua bersedih, tapi takdir sudah menggariskan.

Cerita kedua, seorang teman/kakak, walaupun tidak mengenalnya secara personal dengan begitu dalam, tapi hubungan dan komunikasi kami cukup baik. Dua kali ikut  seleksi CPNS selalu passing grade, dan dua kali pula beliau dikalahkan oleh peringkat pertama yang merupakan pasangan suami-istri. Ini bukan kebetulan, tapi takdir yang berperan. Seleksi pertama, beliau hanya kalah beberapa poin dari peringkat pertama yang belakangan diketahui istri nya merupakan saingan kedua yang mengalahkan nya dalam seleksi yang sama.

Seleksi ketiga, seluruh formasi guru dialihkan ke PPPK, Panitian Pelaksana sepenuh nya di ambil kemdikbud melalui Dirjen GTK, lagi-lagi beliau lulus passing grade untuk ketiga kalinya. Hanya tinggal menunggu penempatan.

Alih-alih mendapatkan penempatan, teman-teman yang lulus passing grade ( atau disebut dengan P1) Pelamar Prioritas 1 yang sudah mendapatkan penempatan di sistem seleksi justru dibatalkan penempatan nya dengan dengan terbitnya Pengumuman Dirjen GTK Nomor : 1199/B/GT.00.08/2023 Tentang Pembatalan Penempatan Pelamar Prioritas 1 (P1) Pada seleksi Guru ASN-PPPK tahun 2022. Sungguh ini hal yang mengagetkan, sekaligus menyedihkan. 

Dirjen GTK dalam rilisnya menyampaikan, bahwa setelah dilakukan verifikasi kembali dengan adanya sanggahan oleh pelamar Prioritas 1 (P1), berdampak pada perubahan status 3.043 pelamar Prioritas 1 (P1) dari mendapatkan penempatan menjadi tidak mendapat penempatan.

Jelas ini bukan kebetulan, lagi-lagi takdir memainkan peranan. 

Jangan bersedih atas takdir Allah. Ibnu Athaillah dalan kitab Al-hikam mengatakan "jangan sampai tidak terlaksananya apa yang telah Allah janjikan membuat kamu ragu"

Biarlah semua menjadi Rahasia Allah, biarlah tetap ada wilayah misteri yang tak tersentuh dalam pengertian kita. Tidak perlu semua nya harus dirasionalkan dan dicarikan penjelasannya. Ada wilayah yang tidak bisa disibak kecuali dengan ketulusan dan kebeningan hati. Misterinya pun berlapis-lapis. Pada setiap lapisan ada lagi yang tetap tak terjangkau kedalaman maknanya.

Tetap yakinlah, bahwa rezeki tidak akan tertukar, jika engkau tidak tahu alamat rezeki mu, maka rezekimu tahu alamat mu.

Jumat, 17 Februari 2023

Google oh Google...

Diakui atau tidak sudah beberapa tahun ini, sejak pandemi google terlihat memang lebih "care" ke dunia pendidikan. Google selangkah lebih maju dari platform lain yang serupa dalam menyediakan berbagai teknologi yang bisa dipakai dalam dunia pendidikan, google menyebutnya pembelajaran abad 21, semua berbasis teknologi. Ada Google Workspace For Education (GWFE), atau kita menyebutnya pintu kemana saja (titik 9), penyediaan akun edukasi bagi guru dan murid yang memiliki akses premium ke berbagai platform aplikasi google. Ada kerjasama pengadaan perangkat chromebook untuk sekolah, dimana chromebook ini sepenuhnya hanya bisa di akses dengan akun google.

Tidak cukup hanya menyediakan aplikasi dan perangkatnya, google juga melakukan sertifikasi untuk para pendidik agar diakui sebagai pendidik bersertifikasi google atau Google Certified Educator (GCE), level 1 dan 2. Artinya google juga menyiapkan sumber daya manusia nya. Apalah artinya teknologi, tanpa bisa menggunakannya. Hanya akan menjadi barang usang tak terpakai di dalam lemari.

Microsoft belakangan tidak mau kalah, mereka juga punya program dibidang pendidikan, misalnya menggratiskan office 365, yang seharusnya berbayar, sekarang bisa diakses gratis untuk guru dan pelajar, Microsoft 365 Education. Belum lama ini juga Microsoft membuat program Microsoft Certified Educator (MCE), dalam program beasiswa Orbit Guru Merdeka, berkerjasama dengan kemendikbud. Tapi, lagi-lagi gaung nya belum semasif google.

Tapi, kita juga harus sadar, bahwa paltaform ini bukan non profit, tapi platform bisnis. Jadi, tidak heran jika semua yang dilakukan juga tentunya as a bussines. 

Jangan sampai ketergantungan kita dengan google dimanfaatkan untuk meningkatkan value tranksaksi keuntungan bisnis mereka. Misalnya, sekarang perlahan akses premium dengan kapasitas unlimited akun edukasi untuk google drive mulai di kurangi, menjadi hanya 100 gb saja. Untuk google meet, semula bisa menampung hingga 1000 peserta, sekarang hanya 100 saja, ini berlaku untuk semua akun edukasi yang fundamental. Bukan tidak mungkin nanti, setelah kita terbiasa dengan akses premium yg disediakan, dikemudian hari justru menjadi berbayar dan mau tak mau kita harus rela merogoh kocek lebih dalam, untuk sejumlah akses tersebut. Apakah itu mungkin? dalam bisnis, semuanya menjadi mungkin😁

Jumat, 27 Januari 2023

Artificial Intelligence

Barusan tadi saya lagi asyik ngobrol dengan robot AI yaitu chat GPT atau chat.openai.com yang seru karena ada tugas pelatihan yang mengharuskan melakukan interaksi dengan Chat bot OpenAI. Sempat kagum juga dengan kecerdasan buatan yg disuntik dana besar-besaran oleh Microsoft ini, sebegitu nyata seperti kita lagi bicara dengan manusia yang pintar dan punya banyak informasi. Bahkan dari beberapa referensi berita, google sempat khawatir juga dengan perkembangan chat GPT ini.

Saya bicara dengan sebuah model pembelajaran mesin yang dibuat oleh OpenAI. Dan dia ternyata dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Mesin itu menggunakan informasi yang telah dia pelajari selama proses pelatihan.

Apa bedanya dengan Google?

Google menggunakan teknologi mesin pencari untuk mengindeks dan menyediakan akses ke informasi yang tersedia di internet, sedangkan OpenAI langsung menggunakan informasi yang telah dia pelajari selama proses pelatihan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh saya. Kemampuan chat GPT ini terus meningkat, sesuai dengan upgrade yang dilakukan.

Sayangnya, ketika saya tanyakan apakah saya bisa memberi si OpenAI ini masukan data yang akan dia simpan dan pelajari? Ternyata dia menjawab : tidak bisa. 

Ah, sayang sekali. Tadinya saya berpikir bahwa saya bisa kasih sebuah buku dalam bentuk file pdf, lalu dia pelajari sebentar, setelah itu tiap saya kasih pertanyaan yang jawabannya ada dalam buku itu, dia bisa jawab. Ternyata tidak bisa, yaaah sayang sekali. Kalau bisa, kemampuan artificial intelligence seperti ini bisa jadi sangat menarik. 

Ternyata tidak, sama sekali tidak. OpenAI belum bisa menerima masukan informasi dari kita sebagai lawan bicaranya. 

Kalau ke depan bisa seperti itu, tentu asyik juga. Semua buku kita upload ke OpenAI, lalu nanti dia bisa menjawab semua pertanyaan yang jawabannya ada di dalam buku itu. 

Kalau itu sudah terjadi, seru juga sih

Bagi pendidik misalnya, anak akan lebih asyik ngobrol dan bertanya dengan teknologi mesin seperti ini dibanding guru sendiri. Bisa jadi, menurut mereka teknologi seperti ini tidak bisa marah, tidak bisa emosi, mampu menjawab berbagai hal secara instan. Bukan tidak mungkin teknologi seperti ini dapat menggantikan peran guru, jika yang diajarkan seorang guru hanyalah transfer pengetahuan. Maka mesin-mesin seperti ini tentu lebih jago, lebih pintar dan tahu banyak hal. 

Tapi terlepas dari itu semua, ada satu hal yang tidak bisa tergantikan dari seorang guru, yaitu pengajaran tentang nilai-nilai moral, akhlak, sopan santun, adab, tolong menolong, dsb. Maka dari itu jangan jadi guru yang hanya bisa mentransfer pengetahuan, tapi lebih dari itu ajarkanlah nilai-nilai atau value tentang kehidupan dan interaksi sosial yang baik.

Selasa, 24 Januari 2023

KEISTIMEWAAN BAHASA ARAB

Jazirah Arab adalah sebuah wilayah yang menghampar seluas lebih dari seribu kilometer persegi. Sangatlah menakjubkan bahwa seluruh penduduk di wilayah seluas itu menggunakan satu bahasa yang sama: bahasa Arab, dengan sejumlah dialeknya. Tidak ada bahasa lain di sana. Sangat luasnya area sebaran para penutur bahasa Arab menjadi sebab tumbuhnya bahasa ini sebagai bahasa yang sangat kaya. 

Para pakar mencatat bahwa bahasa Arab memiliki lebih dari 25 juta kosa kata. Sebagai gambaran lebih detail, Muhammad bin Ya'qūb, pengarang kamus"al-Muhîth", menerangkan bahwa ada kurang lebih 1000 kosa kata yang menunjuk ke makna "pedang" dan ada 5644 kosa kata yang menunjuk ke makna "unta" dan keadaan-keadaannya. Inilah, antara lain, kenapa Allah swt menurunkan al-Qur'ân dengan menggunakan bahasa Arab. Pesan-pesan universal wahyu dapat ditampung oleh bahasa ini. Tidak ada bahasa lain yang lebih kaya dari bahasa penduduk jazirah Arab ini.

Di bidang susastra, terutama puisi (syi'r) prosa (natsar), dan perumpamaan (tasybīh), keahlian para penduduk di jazirah Arab sangat sulit ditandingi oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun. Bahkan, di masa sebelum datangnya Islam, puisi menjadi sarana proganda dan sarana penyebaran informasi yang sangat efektif. Itu sama dengan media massa dewasa ini. Karena pesatnya perkembangan sastra, orang-orang Mekkah sangatlah paham dan merasakan betul keindahan bahasa Al-Qur’ân. Sedemikian indahnya bahasa wahyu ini sampai-sampai mereka menyebut Nabi saw. sebagai penyihir. Terkait dengan hal terakhir di atas, ada kisah menarik sebagai berikut: Diriwayatkan bahwa tiga tokoh musyrik Mekkah, yaitu Abû Jahal, Abû Sufyân, dan al-Akhnas Ibn Syuraiq, pergi ke rumah Nabi saw. secara sembunyi-sembunyi, pada suatu malam. Mereka ingin mendengarkan al-Qur'ān yang dibaca beliau. Pagi harinya, mereka bertemu dan saling mengecam mengapa rekannya pergi ke rumah Muhammad untuk mendengarkan al-Qur'ān. Mereka khawatir masyarakat awam terpengaruh. Namun, sekalipun saling mengecam, hal yang sama mereka lakukan kembali esok malamnya, bahkan sampai tiga malam berturut-turut!


Membaca Ulang Sirah Nabi saw. tentang "Keistimewaan Bahasa Arab."

Sabtu, 21 Januari 2023

Hukum (Muslim) Menerima Angpao Dalam Perayaan Imlek


Bolehkah menerima angpao dari perayaan Imlek?

Pertama, sudah menjadi kesepakatan para ulama, bahwa Islam tidak pernah melarang untuk bersikap baik kepada Non Muslim yg tidak mengganggu!

Kedua, ada banyak sekali dalil-dalil Shahih yang menunjukan boleh nya menerima hadiah dari Non Muslim. Saya akan kutip sedikit, dari sekian banyak dalil-dalil tersebut.

Imam Bukhari bahkan membuat bab khusus dalam Shahih nya yg berjudul "Bab qabul Hadiyat Al-musyrikin" bab boleh nya menerima hadiah dari orang Non Muslim. Di bawah saya lampirkan capture pembahasan dari Shahih Bukhari yg ada di laptop saya. Kalau punya Shahih Bukhari, silahkan buka "kitab Al-hibah wa fadhliha wa at-tahridz alaiha", lalu kembali buka "bab qabul al-hadiyat min al-musyrikin".

Ada beberapa riwayat yg di muat Imam Bukhari berkenaan dangan itu. Di antaranya : Raja Ailah yg menghadiahkan untuk Nabi SAW seekor bighal putih, serta selendang dan kekuasaan di daerah pesisir lalu, Ukaidir Dumah (Raja di daerah dekat tabuk) memberi hadiah kepada Nabi SAW, dll

Bahkan, Ali bin abi thalib pernah menerima hadiah pada saat hari raya Nairuz, perayaan tahun baru orang Majusi, dan beliau menerimanya.

Dan masih banyak riwayat-riwayat Shahih lain nya berkaitan dengan hal tersebut. Menerima hadiah dari Non Muslim pada dasar nya adalah boleh, baik pada hari biasa atau perayaan hari-hari besar keagamaan mereka. Selama tidak ada unsur-unsur keharaman dari apa yg diberikan. Wallahu ta'ala a'lam.