SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Jumat, 25 Januari 2013

HIKMAH HUKUMAN CAMBUK BAGI PENZINA

Tadi siang saya sempat bertemu seorang teman, dan banyak membicarakan tentang hikmah-hikmah yang terkandung dalam ajaran Islam. Ada satu hal yang menggelitik saya, dan membuat saya sedikit penasaran. Salah satunya adalah hukuman-hukuman fisik yang ada dalam ajaran Islam untuk pemeluknya yang melakukan dosa besar. bagi saya disinilah titik kekurangan Islam, dan celah ajarannya yang dapat dengan mudah untuk di kritik, terutama bagi mereka pembenci-pembenci Islam terutama para orientalis-orientalis Barat yang berusaha mencari titik lemah agama ini.
Hukuman bagi para pelaku Zina salah satunya. Bagi mereka hukuman cambuk 100x bagi pezina yang belum menikah dan rajam bagi pezina yang telah menikah dinilai sangat tidak manusiawi dan tidak menyelesaikan masalah. Mereka jelas menentang hukuman ini (melihat kondisi di barat yang serba bebas, maka hukuman tersebut tidak dapat diterima). cukup lama hal ini saya (Ndra Gan) diskusikan dengan teman saya.  Namun ternyata ada penjelasan medis yang dapat membungkam penentangan mereka. Informasi ini saya ketahui dari teman saya ini, kemudian saya mencoba mencari kejelasan lain lewat website-website (tolong dikroscek lagi jika berkenan). Bahwa hukum cambuk dan rajam ini dapat mencegah atau mengatasi penularan virus HIV (AIDS).

INILAH PENJELASAN MEDISNYA.

Di dalam badan manusia, terdapat satu sistem pertahanan badan yang disebut sistem imuniti. Sel yang paling berperan di dalam menghasilkan sistem pertahanan badan adalah sel darah putih. Ada B Limfosit yang berkaitan dengan Imuniti Humoral atau T Limfosit yang berperan sebagai penghasil imuniti perbaikan sel (Cell_Mediated Immune System). Apabila virus AIDS menyerang manusia, sistem pertahanan akan dimusnahkan dengan cara virus itu meletakkan dirinya di permukaan T4 Limfosit bagi meggalakkan fungsi T4 sehingga manusia mengalami kelumpuhan sistem pertahanan badan AIDS (Acquired Immunologic Deficiency Syndrome).

Bagi pelaku zina yang belum menikah, mereka mempunyai antibodi T4 Limfosit yang kuat dan masih bertenaga. Jika sekiranya pelaku zina itu sudah dihinggapi HIV selepas perzinaannya, T4 Limfosit akan diserang oleh HIV AIDS yang akan menyebabkan sel-sel T4 Limfositnya musnah sehingga menyebabkannya mati. Sel-sel sum-sum tulangnya tidak dapat lagi menghasilkan sel-sel T4 yang baru dengan jumlah yang banyak karena sebagian dari sel darah putih itu berukuran menjadi benih manusia. Badan akan lemah dan sindrom kurang daya tahan penyakit akan menyerang. Pesakit jenis ini mempunyai kemungkinan untuk disembuhkan. Tetapi dengan syarat: Ia harus dicambuk dan badannya harus mengalami kerusakan sel yang banyak sehingga akan menggalakkan sum-sum tulang mengeluarkan antibodi yang baru. Cara terbaik adalah dengan mencambuk di bagian tulang belakang manusia di kawasan antara bawah tengkuk dan di atas pinggang di bagian belakang tubuh badan manusia dengan sebatan yang akan merangsang penghasilan semula antibodi T4 yang baru dan pesakit tersebut bisa sembuh dari AIDS selepas antibodi sel-sel T4 Limfosit menjadi dua kali lipat jumlahnya daripada jumlah virus AIDS, sehingga ia akan dapat memusnahkan virus AIDS dan manusia selamat dari penyakit AIDS.

Jika pelaku zina tersebut telah menikah, apabila dihinggapi virus AIDS sel-sel T4 mereka telah lemah berbanding dengan sel-sel T4 mereka yang belum menikah. Kelemahan ini disebabkan oleh sum-sum tulang yang kurang menghasilkan antibodi karena fungsinya lebih banyak ditumpahkan ke arah menghasilkan sperma-sperma baru. Pelaku zina jenis ini tidak dapat diselamatkan dari virus AIDS dan rajam sampai mati merupakan penyelesaian terbaik bagi menghindari berjangkitnya dan penyebaran penyakit disamping memberikan pelajaran yang menyebabkan orang lain takut untuk melakukan kesalahan yang sama.

Ketika saya membaca penjelasan ini, subhanallah.. semakin menyadarkan saya bahwa ilmu Allah itu sungguh luas. Bahkan segala hal dalam Islam dapat dijelaskan dengan berbagai cara, termasuk sains sekalipun. Seringkali penjelasan-penjelasan semacam ini membuat saya berpikir, jika mereka pandai untuk mencoba memojokkan atau bahkan menjatuhkan Islam maka seharusnya kita lebih pandai untuk mengajak mereka berpikir dengan ilmu Allah, yang sebenarnya sangat dekat dengan mereka dan mampu mereka terima dengan logika mereka.
Wallahu ta"ala a'lam,

1 komentar: