SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Rabu, 07 April 2021

KAPAN JANJI PERTOLONGAN ALLAH ITU TIBA?

Para sahabat Nabi bergembira, Rasul berkata bahwa Allah telah menjanjikan kaum Muslimin untuk bisa memasuki Kota Makkah. Maka, berduyun-duyunlah 1.400 orang bergerak menuju kota Makkah pada musim haji di tahun ke 6 Hijriah. Tapi, mereka kemudian terhenti di tengah jalan, dan Rasulullah menyetujui perjanjian Hudaibiyah. Yang salah satu poin nya adalah Muslim tidak di izinkan memasuki Kota Makkah. Mereka pada akhirnya terpaksa kembalik ke kota Madinah.

Sebagian sahabat bertanya-tanya: "Bukankah Allah telah menjanjikan kita kemenangan? Bukankah Allah telah menjanjikan kita memasuki kota Makkah?".

Mendapat pertanyaan bertubi-tubi itu, Nabi Muhammad SAW menjawab. "Iya, janji Allah itu pasti benar. Tapi aku tidak bilang bahwa kita akan memasuki Makkah tahun ini kan?

Ada yang diuji dengan dikabulkan nya doa saat itu juga, ada yang diuji dengan ditundanya pengabulan doa kita. Ada yang diperlihatkan seketika dan begitu nyata ayat-ayatnya, dan ada yg diuji dengan ditundanya pemenuhan janji Allah.

Sejarah mencatat, baru pada bulan Ramadhan tahun ke-8 Hijriah sekitar 10 ribu umat Islam memasuki Kota Makkah (Fathu Makkah). Ini artinya, yang menikmati kemenangan dan janji Allah itu berlipat-lipat jumlahnya. Sabar menanti terkabulnya doa dan terwujudnya janji Allah itu memang pahit. Kadang Allah menguji kita untuk melewati jalan berliku ketimbang menempuh jalur bebas hambatan.

Ibn Athaillah dalan kitab Al-hikam mengingatkan "jangan sampai tidak terlaksananya apa yang telah Allah janjikan membuat kamu ragu"

Biarlah semua menjadi Rahasia Allah, biarlah tetap ada wilayah misteri yang tak tersentuh dalam pengertian kita. Tidak perlu semua nya harus dirasionalkan dan dicarikan penjelasannya. Ada wilayah yang tidak bisa disibak kecuali dengan ketulusan dan kebeningan hati. Misterinya pun berlapis-lapis. Pada setiap lapisan ada lagi yang tetap tak terjangkau kedalaman maknanya.

(Hal. 243, Kiai Ujang di Negeri Kanguru, menjelajahi Mazhab-mazhab menjawab persoalan sehari-hari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar