SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Sabtu, 18 Agustus 2012

silaturahim itu mengunjungi BUKAN dikunjungi.

idul fitri sudah di depan mata, takbir kemenangan akan dikumandangkan. saling mengunjungi sanak keluarga dan teman-teman dekat, tetangga di hari raya idul fitri sudah menjadi "adat" kebiasaan Muslim di Indonesia. berbagai panganan, Kue, ketupat, Opor dll, disediakan bagai para jamuan. sanak keluarga jauh dan dekat akan saling bermaaf-maaf an. yang jauh pulang kampung (Red:mudik). yang dekat akan saling berkunjung.

rasa senang dan haru menjadi satu di 1 syawal. Tali silaturahim yang sudah lama diputuskan oleh jarak, atau tidak bertegur sapa dikarenakan pertengkaran kecil, saling sindir, dan tersalahnya ucapan seolah mencair di hari raya. senyum sumringah, saling sapa, bersalaman, bermaaf an dan berkumpul tertawa bersama adalah pemandangan yang akan kita lihat di 1 syawal.

Lalu bagaimana dengan fenomena silaturahim yang hanya dilakukan di bulan Ramadan dan Syawal? Di bulan-bulan ini, memang banyak orang yang menjadikannya sebagai momentum menyambung kembali tali persaudaraan yang pernah terputus. Namun, apakah silaturahim hanya dilaksanakan pada kedua bulan tersebut?

Tentu tidak! Untuk mengerjakan amalan itu tentu tak harus menunggu hadirnya bulan Ramadan dan Syawal. Apalagi belum tentu usia kita sampai pada Ramadan dan Syawal tahun berikutnya. Sayang sekali jika 10 bulan yang tersedia tidak dimanfaatkan untuk melaksanakan amalan yang sangat Allah cintai ini. Walau terdengar ringan, silaturahim memiliki manfaat besar bagi yang melaksanakannya. Baik di dunia maupun di akhirat.

Kapan pun dan di mana pun, tak ada salahnya jika kita menyambung dan merajut tali persaudaraan. Baik dengan orang yang menyayangi kita maupun sebaliknya. Membina silaturahim dengan orang yang sayang kepada kita memang mudah. Namun, jika menyambung tali silaturahim dengan orang yang membenci kita, maka diperlukan kebesaran jiwa untuk melakukannya.

Kapan pun silaturahim bisa dilakukan. Tak hanya di bulan Ramadan atau Syawal. Selain mendapatkan pahala berlipat ganda, seseorang yang menjalankan perintah-Nya akan mendapatkan janji Allah, yakni surga.

Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra., sesungguhnya seorang laki-laki berkata: "Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku amalan yang memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka. Maka Nabi saw bersabda: "Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahim." (HR. Bukhari dan Muslim). 

ada yang senang berkunjung kepada keluarga, teman dekat, dan para tetangga. tapi ada juga tipe orang yang hanya berharap dukunjungi, tidak mengunjungi. mereka ini adalah oerang-orang yang selalu merasa dirinya tidak mempunyai salah, dan orang selayaknya meminta maaf, bukan Dia. ada rasa gengsi yang begitu besar ketika memulai diri sendiri untuk berkunjung, tidak mau di anggap mempunyai salah lah, malas lah, merasa kedudukan lebih tinggi, dan berbagai macam alasan lainnya.

orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang selalu dihinggapi rasa sombong dan merasa diri tidak pernah salah. orang-orang seperti ini tidak pernah mendengar perkataan rasul:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.”

mereka tidak pernah tau dengan ancaman Allah SWT

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي اْلأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
Artinya: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga mereka, dan dibutakanNya penglihatan mereka.” (QS Muhammad 47:22-23).

jika semua orang hanya berharap di KUNJUNGI tanpa mau meluangkan sedikit waktu untuk MENGUNJUNGI. maka kita tidak akan melihat suasana idul fitri yang Indah, penuh tawa, senyum sumringah. orang-orang akan berdiam di rumah masing-masing dan berharap teman, keluarga dan tetangga nya datang terlebih dahulu. Lalu siapa yang akan Datang???

masihkah berharap dikunjungi dan tidak mau terlebih dahulu mengunjungi????


“Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada salat dan saum?” Sahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah pun kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).

Maka sepatutnyalah engkau, wahai saudaraku muslim. Hendaklah bersemangat memanjangkan umurmu dengan bersilaturahim. Ketahuilah, barangsiapa yang menyambungnya, niscaya Allah Ta’ala akan berhubungan dengannya. Dan barangsiapa memutuskannya, maka Allah pun akan memutuskan hubungan dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar