SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Rabu, 20 Agustus 2014

BERPIKIR OUT OF THE BOX DARI PETAKA UHUD (KARENA INI BUKAN KEKALAHAN)

Pertempuran uhud memang populer sebagai pertempuran yang selama ini dipahami hampir sebagian besar kita dan kaum muslimin lain nya sebagai pertempuran yang menyisakan kekalahan besar dan telak dipihak kaum muslimin pada saat itu. 73 orang muslimin Syahid, termasuk Hamzah ra, paman Nabi SAW Sang Singa Allah. Kekalahan dan banyaknya korban yg jatuh dipihak pasukan Muslim itu dinilai mendemoralisasi Sahabat-sahabat Nabi SAW, sehingga kesedihan menyelimuti Madinah untuk beberapa waktu.

Namun benarkah demikian? Tentu jika kita ingin menelah lebih jauh, kesan dan anggapan kekalahan itu sesungguhnya tidaklah tepat. Sekian banyak riwayat menguraikan bahwa Abu Sofyan dan tentara Musyrik lah yang justru menjadi pihak yg pertama kali meninggalkan arena. Padahal, pertempuran belum berakhir!

Saat pasukan musyrik mulai kocar kacir, salah seorang panglima mereka, Khalid bin Walid, melakukan serangan balik yg mematikan. Ia memanfaatkan kosongnya garis pertahanan pasukan Muslim. Pasukan pemanah yg ditugaskan Nabi SAW untuk menjaga pertahanan belakang itu menyalahi perintah. Mereka meninggalkan posnya.

Akibatnya sangat fatal. Serangan balik Khalid bin Walid itu menebarkan petaka. Pertahanan pasukan Muslim pun hancur dan menjadi kocar-kacir. Demikian kacaunya sampai-sampai sejumlah pasukan Muslim termakan propaganda musuh, bahwa Nabi SAW telah terbunuh. Namun, sekalipun demikian, pertempuran masih terus berlangsung. Nabi SAW yang diisukan terbunuh itu masih bertahan memimpin pertempuran dg kawalan ketat sejumlah Sahabat.

Menganggap bahwa kemenangan sudah diraih, Abu sofyan dan pasukannya mundur dari medan tempur, padahal pasukan muslim masih bertahan, setelah sebelumnya melontarkan janji bahwa mereka akan kembali ke Badar tahun depan. Pasukan musyrik pulang ke Mekkah tanpa mendapatkan rampasan perang secuilpun dan tanpa tawanan seorangpun. Sementara itu, Rasul SAW dan pasukan Muslim tetap tinggal di Uhud menyelamatkan anggota pasukan yang terluka dan menguburkan mereka yang syahid.

Sekali lagi saya ingin tegaskan, jika pasukan Muslim tidaklah menderita kekalahan! Namun petaka jelas melanda karena syahidnya 73 orang, sementara itu, korban tewas dari pihak musyrik hanya 22 orang.

Apakah terjadi demoralisasi serta lari meninggalkan medan pertempuran dikalangan pasukan Muslimin pada saat itu? Tidak! Mereka tetap bertahan dg semangat mati syahid.

Sangat mudah dipahami kiranya, jika seandainya pihak Muslimlah yg menderita kekalahan, tidaklah mungkin sisa pasukan yg bertahan berkesempatan untuk menguburkan mayat-mayat syahid para syuhada, artinya mereka tetaplah menguasai medan Uhud, tanpa pernah beranjak lari dari pertempuran sampai batas akhir peperangan.

Bahkan satu hari setelahnya, Nabi SAW dan seluruh pasukannya berangkat kembali keluar Madinah setelah mendengar informasi bahwa Abu sofyan dan tentaranya akan menyerang kembali karena menyadari bahwa kemenangan memang belum diraih. Mendengar reaksi cepat Nabi SAW, Abu sofyan dan pasukannya pun membatalkan niat menyerang kembali. Mereka melanjutkan perjalanan pulangnya ke Mekkah.

Wallahu ta'ala a'lam.

(membaca ulang sirah Nabi SAW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar